Merayakan Usia Baru: Menciptakan Impian

Merayakan Usia Baru: Menciptakan Impian

Merayakan Usia Baru: Menciptakan Impian

Tiga tahun lalu sebuah hadiah ulang tahun dari Ayah dan Mama dikirimkan untuk saya. Sebuah ransel kecil berwarna pink fanta dengan motif kupu-kupu dan bunga. Begitu indah dan manis, bukan? Dapat saya rasakan kasih sayang mereka. Setiap hari dengan tulus berdoa agar semua impian saya tercapai. Selain itu punggung saya kuat dan tidak pernah lelah mengejar impian. Dan tentu saja dapat menjadi penulis hebat, seperti si pemilik tas cantik ini. Asma Nadia.

Tapi taukah Ayah, Mama? Sesungguhnya saya ingin menjadi seperti kalian. Sehebat Ayah yang memperkenalkan bahwa dunia menulis itu menyenangkan. Dari seorang penulis surat kabar, engkau berhasil menjelajahi Eropa dan berkunjung ke Baitullah. Dan setangguh Mama yang memperkenalkan bahwa impian itu harus diperjuangkan. Jangan pernah lelah dan menyerah akan setiap kegagalan. Bahkan meskipun seorang Ibu Rumah Tangga, engkau masih dapat mewujudkan mimpimu untuk berkontribusi ke masyarakat.

“Saya ingin seperti kalian. Bahkan lebih hebat dan tangguh dari kalian. Be A JilbabTravel Writer and Writerpreneur.”

Tas Asma Nadia (2012)

Demi merealisasikannya maka saya terus menulis, mencoba mengikuti lomba-lomba menulis dan blog, bertemu dengan orang-orang hebat, mengikuti seminar kepenulisan, bergabung dengan komunitas traveling hingga backpacker bahkan mencoba apply sebagai correspondent. Bagi saya semua itu bukanlah sebuah beban. Karena saya merasa bahagia menjalani prosesnya dan mencintai semua hal tersebut.

Ketika teman-teman bertanya, "kenapa sih bisa sering menulis di blog?" Saya hanya menjawab, karena saya menyukainya. Sehari tanpa aktifitas menulis rasanya hambar. Saya akan merasa bosan dan galau ketika tidak menulis. Jadi meskipun hanya sebatas menulis di diary, itu telah menjadi hal yang membahagiakan.

Alasan yang membuat saya terus berjuang hingga sampai saat ini adalah karena saya mencintai dunia menulis. Apabila impian menjadi Jilbab Travel Writer ataupun Writerpreneur tidak terwujud, hal itu bukanlah masalah. Karena saya akan tetap terus menulis. Dan Andaikan impian tersebut terwujud, bagi saya itu adalah sebuah “hadiah” dari Allah atas usaha dan doa yang saya panjatkan. Karena saya percaya, impian yang disertai usaha dan diiringi doa, tidak akan menjadi hasil yang sia-sia.

“Passion makes you happy. Therefore, pursuing your passion will also make you happy. Impian membuat kamu bahagia. Oleh karena itu, mengejar impianmu pun juga akan membuatmu terasa bahagia.” (Dream Catcher by Alanda Kariza).

21 September 2015 lalu menjadi ulang tahun keempat saya di daerah rantau. Selain Impian yang membuat saya kuat. Maka doa orang tua yang hingga sampai saat ini membuat saya bertahan. Kami sekeluarga selalu sehat dan umurnya berkah is my first wish.

Di umur ke-21 tahun kali ini, memang tidak ada hadiah tas cantik. Tapi sebuah ucapan selamat dari Mama dan Ayah sudah menjadi kado terindah. Seperti tahun-tahun sebelumnya, saya merayakan usia baru dengan menciptakan impian. Karena impian akan terwujud ketika kita telah berhasil menciptakannya. 

“Dreams are invented. We are not born with them. Impian-impian itu diciptakan atau diundang. Karena kita tidak lahir bersama mereka (impian). (Dream Catcher by Alanda Kariza).”

Salah satu impian yang saya ciptakan di umur 21 tahun ini adalah: Traveling ke Republic of Korea.

Tahun lalu demi menciptakan impian untuk mengunjungi negeri ginseng, saya telah mencoba mengikuti lomba menulis artikel di blog berhadiah ke Korea. Ternyata Alhamdulillah rezekinya adalah perjalanan ke China. Bukan hanya itu, saya juga mencoba meng-apply sebagai ASEAN-Korea Center Correspondent, tapi masih belum berkesempatan lolos. Memasuki usia baru ini, tentu saja saya akan tetap berusaha mengambil peluang dan kesempatan yang sama dari lomba maupun lowongan yang berhubungan dengan passion saya dan Korea.

Selanjutnya saya akan mencoba mengikuti kegiatan kebudayaan Korea. Karena menurut saya jika ingin belajar dan mengetahui keunikan budaya luar, tidak harus menunggu untuk pergi kesana. Semangat yang tumbuh adalah sugesti bahwa suatu saat saya bisa ke Korea.

Hanbok Experience di KCCI (Korea Cultural Center Indonesia)

Usaha lain yang saya lakukan adalah menabung agar dapat mengikuti IWO (Internasional Workcamp Organization) pada musim panas tahun 2016 di Republic of Korea. Program yang telah saya dambakan sejak tahun 2013. Namun selalu terkendala dana, sehingga harus tertunda dua tahun. Dan ditahun ketiga ini saya akan berjuang menciptakan impian ke Korea menjadi kenyataan. Sehingga perjalanan ke Korea saya tidak hanya sekedar berpetualang, tapi juga bermanfaat.

“Jangan takut bermimpi, sekalipun terlihat tidak mungkin.” (#Twitografi_AsmaNadia)

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka.” (QS. Ar-ra’d:11)

Tulisan saya lainnya tentang Korea:

Perjalanan Cinta dan Cita di Korea Bersama Cheria Wisata

Salam Cinta dari Tiga Negara