Annyeonghaseyo….
*membungkukkan badan :)
Tentu traveling ke Negeri Kimichi juga menjadi impian beberapa orang, bukan? Negeri yang memiliki keindahan alam dan keunikan budaya.
Salah satu kebudayaan Korea yang terkenal adalah Kaligrafi. Nah, kebetulan 25
September lalu saya mengikuti special class (kelas kaligrafi Korea) dalam
memperingati Chuseok di Korean Cultural Center. Dan ceritanya telah saya
tuliskan di postingan ini.
Chuseok Special Class | Sumber disini |
***
Suasana Kelas Kaligrafi |
Saat
pintu dibuka saya dan 29 orang lainnya langsung memenuhi ruangan kelas yang
lebih tepatnya seperti aula luas. Meja-meja berukuran panjang disusun rapi
menghadap sebuah panggung cukup besar dengan layar putih untuk memproyeksi
gambar dari proyektor. Setiap meja telah dilapisi koran di atasnya dan berbagai
peralatan yang entah apa kegunaanya. Tanpa ragu saya memilih duduk di barisan
pertama.
“Boleh gabung?” sapa seorang cewek yang menutupi kepalanya dengan kain biru berbahan paris.
"Iya, boleh.”
“Nama kamu siapa?”
"Nadia. Kamu?”
“Oka.”
Tidak lama
setelah perkenalan singkat, kelas kaligrafi pun dibuka oleh Mc. Sebelum
mulai belajar kaligafi, sebuah video kira-kira berdurasi 10 sampai 15 menit
diputar. Menjelaskan bagaimana meriahnya perayaan Chuseok di Korea.
Selain
Seolla, Korea juga memiliki hari libur resmi lainnya. Chuseok atau disebut juga Harvest
Moon Festival (Perayaan Bulan Musim Panen). Perayaan yang hanya terjadi setahun sekali ini akan jatuh pada pada bulan ke-8 hari ke-15 menurut kalender lunar.
Momen seperti ini sangat dinanti masyarakat Korea karena merupakan kesempatan
untuk pulang ke kampung halaman, mengunjungi altar leluhur dan berterima kasih
kepada arwah leluhur. Maka dari itu Chuseok juga disebut sebagai A Korean
Thanksgiving Celebration bersama keluarga.
Saat
Chuseok keluarga besar mengadakan pesta makan sebagai bentuk
rasa syukur atas keberhasilan panen. Makanan khas saat perayaan ini beragam,
tapi yang paling terkenal adalah kue berbahan dasar tepung beras diisi kacang
atau wijen. Kue Songpyeon. Dari artikel yang saya baca, kue ini memilliki mitos
yang unik.
Kue Songpyeon |
“Bagi jomblo membuat songpyeon haruslah sebagus mungkin, sehingga nanti akan mendapatkan pasangan yang juga bagus (baca: cantik atau tampan).”
Selain
itu ada pula permainan yang diadakan untuk memeriahkan perayaan Chuseok seperti
Sonori (permainan sapi), Geobuknori (permainan kura-kura), Ganggangsullae
(tarian melingkar) dan Ssireum (bergulat). Dari sekian banyak permainan
tradisional Korea, ganggangsullae yang
sangat ingin saya mainkan. Sekilas tarian melingkar ini rasanya mirip permainan
ular naga di Indonesia :D.
Setelah
video pengenalan Chuseok berakhir maka pertanda bahwa pelajaran kaligrafi akan
segera dimulai. Selanjutnya Mc memperkenalkan Park Kim Hyun sonsengnim (guru)
yang akan mengajarkan kami bagaimana membut seni artistik hangul. *Maaf
apabila salah menuliskan nama*
Park Kim Hyun sonsengnim |
Sonsengnim
pun memperkenalkan alat-alat yang berada di atas meja kami. Yaitu ada ‘But’
(kuas), ‘Mog’ (tinta), ‘Jongi’ (kertas) dan ‘Byuru’ (wadah tinta). ‘Jongi’
memiliki dua sisi yaitu sisi lembut dan kasar. Dan sisi yang digunakan adalah
sisi kasarnya. ‘But’ (kuas) yang dipakai berbeda dengan kuas yang biasa
digunakan untuk melukis cat air. Karena ‘but’ memiliki ukuran yang panjang.
Persis seperti yang biasa digunakan pada drama-drama kerajaan Korea. ‘Mog’
(tinta) yang digunakan adalah berbentuk sebuah balok batangan berwarna hitam.
Untuk menghasilkan tinta, kita harus menuangkan sedikit air ke ‘byuru’ (wadah tinta). Lalu 'mog' digosok-gosokkan perlahan dengan gerakan memutar ke air yang
telah dituangkan di byuru selama dua puluh menit. ‘Byuru’ (wadah tinta) yang
saya gunakan mungkin terbuat dari kayu dan memiliki ukiran naga di tepinya.
Peralatan Kaligrafi |
'Jongi' |
Pantas
saja Seni Kaligrafi juga disebut pelatihan emosi dan mendisiplinkan pikiran. Karena
cukup menguji kesabaran seperti saat menggosok ‘mog’. Lima menit masih
semangat dan bertahan, sepuluh menit tangan mulai terasa pegal. Lima belas
menit, tangan terasa berat. Kalau saja tidak sabar, pasti sudah menyerah.
Setelah
air dalam ‘byuru’ berwarna hitam pekat layaknya tinta. Maka tahap selanjutnya ‘but’
dibasahi tinta sampai tidak terlihat lagi warna putih pada kuas. Untuk membuat kaligrafi hangul tentu kita juga harus
memperhatikan cara dan ketentuannya. Pertama, harus dimulai dari kiri ke kanan
dan dari atas ke bawah. Kedua, cara memegang ‘but’ ialah dengan meletakkan
jari tengah serta telunjuk di depan dan jempol dibelakang. Ketiga, saat menulis
kaligrafi di ‘jongi’ (kertas) maka posisi 'but' haruslah tegak dari awal menulis hingga akhir. ‘But’ tidak boleh miring ke kiri atau ke
kanan. Bagaimana? Benar-benar menguji dan melatih emosi serta kesabaran bukan?
Hehe.
Abaikan garisnya yang besar-kecil XD |
For
your information, jika seseorang seseorang membuat karya kaligrafi dan
memberikannya kepada seseorang. Maka itu melambangkan betapa ia sangat
menghormati orang tersebut. Karena kaligrafi adalah hadiah dari hati. Bahkan seniman-seniman kaligrafi mengungkapkan
bahwa:
“Kaligrafi bukan hanya proses menciptakan ukiran kata-kata di atas kertas tapi juga ukiran dalam hati.”
Setelah
pelajaran kaligrafi selesai, kami foto bersama dan menikmati kue Songpyeon dan
Sikhye yang terbuat dari beras.
Tara~ say: Kimchi :) |
say kimchi =) |
Bagaimana
tertarik mengenal kebudayaan Korea? Tidak perlu menunggu ke Korea dulu jika
ingin belajar kebudayaan dari negeri ginseng ini, karena kesempatan belajar ada
dimanapun. Saya harap negara-negara lain juga sering mengadakan kegiatan
kebudayaan seperti Korea Cultural Center. Semoga ya.
Bagi
kamu yang ingin belajar kebudayaan Korea, bisa langsung cek akun Facebook Korea Cultural Center. Karena kegiatan yang diadakan
selalu beragam dan menarik. Siapa tau nanti kita ketemu? Hehehe *pede XD.
iiihhh serunyaaaaaa.... say kimchiiii :D
BalasHapusiya mbak acaranya seru ey. Next event ikut ya... :D
Hapusseru, mba :D kapan ya bisa ikutan event2 korea cultural center. aku jauh dari jakarta hehe
BalasHapusEmangnya mbak ila dimana? tenang pintu kosan saya terbuka. Hehehe:D
Hapussaya pernah belajar nulis kanji. Kayaknya mirip-mirip, ya
BalasHapusiya ya mbak. baru kepikiran.
HapusKenapa waktu itu gak nanya ya sama Sonsengnim nya, perbedaan kaligrafi korea dgn yg lain ap???
kuenya unik, rasanya gimana ya...warna-warni gitu... Mbak, Masker Wardah sudah ada, emang kadang kosong dan habis..hehee. Salam kenal
BalasHapusrasanya enak kok mbak :)
HapusBenarkah? Berarti siapa cepat dia dapat ya... :D salam kenal juga.
Kue Songpyeon itu menarik sekali ya, pingin tau rasanya :)
BalasHapusKarena dari tepung beras, jadi sedikit kenyal-kenyal gitu mbak. But so far enak dan sesuai lidah indonesia kok mbak.
HapusKue songpyeon itu keliatannya seperti ronde kalo di Indonesia ya.
BalasHapusKarena warna warni ya mbak... hehe :D
Hapuswahhhh aku gak diajak sama okka, koreaaa kapan aku ke sana? T_T
BalasHapusAa miane mbak ev. in sya Allah ntar klu ada event lagi saya kasi tau deh...
HapusIya nih mbak. Beijing kapan saya juga kesana???? :(
idiiiihhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh keren bingitsssssss
BalasHapusThank you :^
Hapushasil kaligrafinya mana? hihiihihi...
BalasHapushihihi hasil kaligrafi saya acak kadut. jadi enggak ditunjukin deh. XD
Hapus