Langsung ke konten utama

(Part 1) Pesona Indonesia di Ekor Kalimantan

Pesona Indonesia di Ekor Kalimantan - Temajuk

(Part 1) Pesona Indonesia di Ekor Kalimantan - Indonesia memiliki lebih dari 17.000 pulau, 5 pulau besar, 400 gunung berapi. Keindahan Indonesia meliputi pegunungan, pantai, bukit, kawah, laut dan masih banyak lagi.

Salah satu keindahan Indonesia yang akan saya ceritakan kali ini terletak jauh dari keramaian kota. Keunikan dari tempat ini tak hanya karena pesona alamnya yang memikat tapi juga gambaran kehidupan masyarakat antar dua negara yang letaknya saling berdekatan.
Temajuk, Paloh, Sambas, Provinsi Kalimantan Barat

Daerah ini terletak di ekor Pulau Kalimantan. Coba deh kamu perhatikan peta Indonesia pada pulau Kalimantan. Jika diperhatikan, pulau ini bentuknya seolah seperti ‘ayam’. Dimana ujung dari pulau ini menyerupai buntut atau ekor dari pulau tersebut. Hehehe, semoga pada paham ya maksudnya.
Pesona Indonesia di Ekor Kalimantan - Temajuk
Ekor Kalimantan, keliatan kan ya dimana?!
Kembali ke cerita perjalanan. Bi pergi ke temajuk sekitar pertengahan bulan Juni saat masih momen lebaran. Petualangan ke ujung Kalimantan ini bersama Mama, Ayah, kedua adik laki-laki saya dan Wulan dengan menggunakan mobil.

Setelah satu setengah jam perjalanan dari Jawai, Bi akhirnya melewati Sekurak atau Teluk Keramat. Mulai dari sana, kondisi jalan lebih baik dari sebelumnya. Hanya saja suasana sekitar cukup sepi dari rumah penduduk. Dari satu kampung ke kampung yang lain jaraknya sangat jauh. Beberapa kali Bi melewati hutan dan sawah di kiri-kanan jalan.

Memasuki Paloh, suasana sepanjang perjalanan terasa lebih hidup. Banyak rumah, sekolah, tempat ibadah, ruko dan toko-toko. Jadi sangat cocok untuk tempat beristirahat. Sebenarnya bisa juga istirahat di Sekurak, bahkan fasilitasnya lebih lengkap dengan tersedianya penginapan seperti hotel. Di Sekurak juga banyak restoran dan rumah makan terapung yang sangat pas bila ingin istirahat juga menyantap makanan sambil menikmati pemandangan Sungai Kapuas. Sungai terpanjang di Indonesia.

Sebagai catatan jika kamu juga ingin ke Temajuk, dari Sekurak kamu cukup jalan lurus, nggak pake belok. Di tengah perjalanan kamu akan bertemu persimpangan besar, tak perlu belok ke kiri. Lurus saja. Sampai akhirnya bertemu dengan Dermaga Penyebrangan Ceremai.

Menurut Bi, Dermaga Ceremai sangat bagus dan tertata rapi jika dibandingkan dengan Dermaga Perigi Piyay dan Sekurak. Warna banguanan dermaga ini didominasi warna biru langit dan putih. Dari kondisi bangunannya, bisa disimpulkan bahwa dermaga ini baru saja selesai dibangun.
Pesona Indonesia di Ekor Kalimantan - Temajuk
Keadaan dermaga milik masyarakat sekitar
Di dermaga Ceremai ada dua pilihan transportasi penyebrangan. Pilihan pertama menggunakan Kapal Penyebrangan atau disebut juga Kapal Feri. Pilihan kedua adalah menggunakan Kapal Penyebrangan milik masyarakat sekitar atau perahu mesin.

Muatan Kapal Feri jelas lebih banyak. Sedangkan pilihan lainnya bisa menggunakan kapal penyebrangan biasa (untuk mobil), lalu motor menggunakan perahu mesin. Karena Kapal Feri bermuatan besar, tentu proses keberangkatannya membutuhkan waktu yang cukup lama dibandingkan kapal biasa.

Urusan tarif penyebrangan menggunakan Kapal Feri untuk satu mobilnya adalah 45.000 rupiah. Sedangkan tarif untuk satu motor saya kurang tau, tapi diperkirakan antara sepuluh hingga dua puluh ribu rupiah. Sedangkan Kapal biasa, untuk satu mobilnya dikenai biaya 50.000 rupiah dan motor 10.000 rupiah.
Pesona Indonesia di Ekor Kalimantan - Temajuk
Menikmati senja
Karena matahari telah terbenam, langit biru gelap bergariskan warna jingga. Bi dan keluarga memutuskan istirahat dan makan malam di warung sekitar Dermaga. Untuk harga makanan dan minuman disana menurut Bi standar dan tak jauh beda dengan di kota.

Setelah makan, kami pun melanjutkan perjalanan ke Temajuk yang ternyata memakan waktu hingga tiga jam. Saat itu gelapnya malam dan bintang-bintang yang bertaburan di langit mengiringi perjalanan Bi dan keluarga. Sayang sekali keindahan langit malam itu tak dapat saya abadikan karena kamera yang tidak memumpuni. Awal-awal kondisi jalan lancar tanpa hambatan karena kondisi jalan yang sudah diaspal licin. Meskipun begitu, tetap harus hati-hati karena jalan belum dilengkapi dengan lampu penerang.

Ternyata perjalanan ini tak semulus yang dibayangkan karena tak semua jalan telah diaspal. Sisanya masih tanah merah. Bahkan beberapa jembatan hanya terbuat dari kayu-kayu bulat yang disatukan dan juga lumpur tebal.

Akhirnya Bi sampai juga di Temajuk. Lokasi kami saat itu tepat di pasarnya. Suasana disana jauh lebih ramai dari yang dibayangkan. Malangnya seluruh penginapan telah habis dipesan dan ditempati pengunjung.

Perjalanan delapan jam dan waktu yang menujukkan pukul setengah sembilan malam membuat badan Bi dan keluarga meronta meminta istirahat. Bahkan setelah dua jam keliling pasar, tak kunjung juga menemukan tempat untuk istirahat. Mama dan Ayah pun memutuskan singgah ke masjid untuk shalat terlebih dahulu. Setelah itu, baru mengambil langkah selanjutnya.

Ternyata tak hanya kami yang kehabisan penginapan, tapi juga puluhan orang bernasib sama yang terlihat berbaring dan duduk istirahat di pojok masjid. Ah, andaikan saja Temajuk bisa pesan penginapan lewat internet. Tapi jangankan internet, sinyal saja tidak ada.

Syukurlah, Mama mempunyai kenalan di Temajuk. Sehingga kami bisa rehat untuk melakukan perjalanan esok hari.
Catatan:
Jika kamu dari luar daerah Kalimantan Barat, Bi sarankan dari Pontianak bisa langsung ke Sambas dan singgah disana. Atau juga bisa singgah di Sekurak. Tapi untuk mencari aman, lebih baik singgah di Sambas. Karena penginapan di Sambas cukup banyak. Baru setelah itu melanjutkan perjalanan ke Temajuk.

Catatan juga buat teman-teman, jalan dari Dermaga Ceremai ke Temajuk cukup rawan untuk mobil jika tidak terbiasa dengan medan lumpur dan tanah merah. Maka pilihan amannya. Dari Pontianak ke Sambas menggunakan mobil atau bis, lalu dari Sambas ke Temajuk menggunakan motor.

Alternatif jalan ke Temajuk.

Ada dua pilihan. Pertama dari Jawai dan kedua dari Sambas. Maksudnya, kalau dari Sambas berarti harus menyebrang lewat Dermaga Sekurak. Kalau Dari Jawai, melewati penyebrangan Perigi Piyay. Intinya sih mau lewat Sambas atau Jawai, keduanya juga harus dua kali menyebrang. Sedangkan kondisi jalan dan waktu tempuhnya dari Sambas menurut Bi kurang lebih sama seperti di Jawai.

Itu sih sepengetahuan Bi ya. Jika teman-teman punya informasi alternatif jalan lain, silahkan kasi tau Bi di kolom komentar. Oke?! Sekian perjalanan (Part 1) Pesona Indonesia di Ekor Kalimantan ini. Tunggu cerita keseruan Bee disana. Bye...~

Komentar

  1. Saya lahir dan tinggal di Kalimantan tapi belum pernah ke Kalbar. Baru pernah ke Kaltim, Kalteng dan Kalsel tempat sy lahir :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hayo mba main ke Kalbar... ntar saya bawa keliling pontianak :)

      Hapus
  2. Ditunggu kelanjutannya. Berarti biaya nyebrangnya masih murah ya, kalau sekali sebrang 10.000.

    BalasHapus
  3. saya udah pernah ke pontianak..tp blm sampai ke sambas.singkawang dll...padahal keluarga suami banyak jg disana..moga suatu hari bisa ke sana

    BalasHapus
    Balasan
    1. Singkawang masih cukup dekat mba dr kota pontianak. Semoga bisa kesampaian ya

      Hapus
  4. aq mau k dermaga, mau menikmati senja di pantai mu okaaa, aamiin

    BalasHapus
  5. Sering mendengar cerita menarik mengenai ekor borneo ini, namun belum punya kesempatan untuk datang berkunjung kesana. Insya Allah dalam waktu dekat saya bisa datang ke tempat ini. Amin...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin... semoga segera bisa kesini ya gan. :)

      Hapus
  6. Ditunggu pasrt 2 nya mbak ;)) Ternyata jalanan ke Temajuk lumayan lumayan menguras juga ya mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. part 2 nya sudah publish dek. iya lumayan menguras tenaga dan waktu. Tapi ya terbayarkan lah :D

      Hapus
  7. Waah..kalimantan, belum menjelajahinya..semoga next time punya kesempatan utk kesana :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin. Ditunggu loh mba jalan-jalan kesini :)

      Hapus
  8. Lokasi traveling yg cukup unik juga ya, Bi. Iya penginapan baiknya memang dipesan lewat OTA aja biar nggak kehabisan hotel yg diincar.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pertama Kalinya Ikut Buda' Blogger Pontianak Gathering di Hotel NEO Gajah Mada

Jam di layar handphone menunjukkan pukul 18:24 Wib. Sebelum berangkat, ta k lupa Bee memastikan kembali baterai dan kartu memori sudah terpasang di dalam kamera. Lalu b ergegas Bee taruh di dalam totebag.  "Sudah pasti terlambat," gumam Bee dan kemudian sedikit menambah laju motor mengingat di undangan acara akan dimulai 6 menit lagi. Ternyata arus lalu lintas kota Pontianak di malam jumat saat itu cukup ramai. Ada yang santai di coffee shop , berbelok menuju Mall, ataupun nongkrong di Taman Digulis. Sedangkan Bee dalam perjalanan menuju ke salah satu hotel bintang tiga Kota Pontianak, Hotel NEO Gajah Mada yang berlokasi di Jalan Gajah Mada untuk menghadiri Buda' Blogger Pontianak mini gathering .  Sebelum makan-makan, kita foto dulu

Mencoba Perawatan di ZAP Pontianak Pertama Kalinya di Tahun 2024

Meja resepsionis Klinik Kecantikan ZAP   Untuk pertama kalinya Bee melakukan perawatan  di Klinik Kecantikan ZAP , Pontianak. Kalau perawatan, Bee biasanya paling mentok ke salon. Sedangkan perawatan di Klinik Kecantikan belum pernah sama sekali. Bulan November lalu sempat tuh kepikiran pengen perawatan facial di salon karena habis pulang jalan-jalan dari Natuna dan membawa 'oleh-oleh' wajah gosong hehe. Tapi akhirnya gak pergi-pergi ke salon karena Bee enggak sanggup dengan rasa sakitnya.  Nah, Jumat kemarin lah (05/01) dimana Bee mencoba pengalaman baru dan merealisasikan niat perawatan yang tertunda. Bee memberanikan diri mencoba perawatan wajah di ZAP, yaitu IPL Rejuvenation dan perawatan ketiak, yaitu  underarm  hair removal combo . Semoga cerita Bee saat perawatan di sana membantu memberikan gambaran buat kalian yang juga belum pe rnah tapi pengen nih coba perawatan di Klinik Kecantikan ZAP. 

Alasan Kenapa Film Pesantren Impian Layak Ditonton

Alasan Kenapa Film Pesantren Impian Layak Ditonton Apa genre film favoritmu? Apakah romance? Atau komedi? Kalau saya pribadi lebih suka genre drama, adventure dan mystery atau thriller. Film thriller favorit saya adalah Film Sherlock Holmes. Aaah, siapa sih yang nggak suka film detektif asal Britania Raya ini. Film yang diadopsi dari buku karya Sir Arthur Conan Doyle. Sebagai penyuka film bergenre thriller, saya penasaran dengan salah satu film Indonesia yang baru saja rilis tanggal 3 Maret lalu. Sebab foto dan trailer film yang disutradai oleh Ifa Isfansyah ini kerap berseliweran di timeline sosial media. Film yang digarap oleh MD Pictures itu bernama Pesantren Impian . Film yang diadaptasi dari sebuah novel karya seorang penulis terkenal bernama Asma Nadia. Sebelumnya ingin memberi tau bahwa saya pribadi belum sempat membaca novel Pesantren Impian. Jadi pada blogpost review kali ini, saya tidak akan berkomentar terkait kesamaan atau perbedaan cerita antara novel d...