Sanggau, Keindahan Indonesia yang Tersembunyi - Liburan panjang semester lalu saya
habiskan di rumah dan jalan-jalan melihat keindahan daerah Kalimantan Barat.
Tanah kelahiran saya. Perjalanan pertama adalah menikmati Pantai Batu Payung di
Singkawang pada hari keempat atau kelima Idul Fitri. Dan menjelajahi Pulau Seribu
Bagan atau Pulau Kabung.
Perjalanan selanjutnya adalah
melancong ke Sanggau. Daerah seluas 12.857,70 km2 dan terletak di
tengah-tengah juga berada di bagian utara provinsi Kalimantan Barat ini
ternyata memiliki pesona alam maupun wisata yang menarik serta patut
dikunjungi. Perjalanan dari Kota Pontianak menuju Kota Sanggau memakan waktu
sekitar 7-8 jam menggunakan mobil pribadi. Pak Su (paman), Mak Su (bibi)
berserta anaknya yang berusia tiga tahun pun ikut pergi. Selain itu ada Kak As
(teman Mama) dan Wulan (anak binaan panti tahfidzh di rumah) juga ikut. Total
ada sembilan orang termasuk saya dalam perjalanan ke Sanggau.
Ternyata perjalanan hampir delapan jam cukup melelahkan dan membuat jenuh. Selama perjalanan kami kerjaannya makan, ngobrol, tidur, bangun, makan lagi, ngobrol lagi dan tidur lagi, haha
XD. Belum lagi jalannya yang berkelok-kelok dan turun-naik bukit. Lumayan bikin kepala pusing tujuh keliling -_-.
Debu tebal dari pasir dan tanah. Ah enggak kebayang yang pake motor gimana rasanya. :( |
Jalan yang berkelok-kelok dan naik-turun :( |
Yeay, finally we arrived. Dan tempat
pertama yang kami kunjungi adalah Air Pancur Aji. Kami tiba disana sekitar
pukul 11 siang. Saya lupa berapa harga tiket masuk kesana, mungkin sekitar
empat ribu atau lima ribu rupiah. Namun sayang dari depan gerbang kami harus
jalan kaki sejauh 2 km menuju Air pancur Aji karena jalan rusak dan tidak bisa
dilalui kendaraan roda empat.
"Cobaaaaaaan!!!!."
Lagi dan lagi kami kurang beruntung,
karena air mancurnya tidak deras. Ternyata eh ternyata disebabkan karena saat
itu musim kemarau sehingga air pada surut. Ya mau bagaimana lagi, sudah
terlanjur datang. Jadi nikmati saja-lah ya.
Setelah dari Air Pancur Aji kami
istirahat di asrama adek Mak Su yang memang tinggal dan kerja di Sanggau.
Sekitar jam 5 sore kami pergi kembali mencari spot menarik sembari menikmati
sunset Kota Sanggau. Awal rencana ingin ke Keraton Kerajaan Sanggu. Karena
disana sedang berlangsung acara seperti festival. Akantetapi kunjungan kami
harus tertunda karena disana sangat ramai, padat dan tidak ada lagi tempat untuk
parkir. Akhirnya kami memutuskan untuk duduk santai di floating cafe sembari
minum es.
Setelah menikmati sunset di floating cafe,
kami melanjutkan perjalanan ke Pasar Malam Sanggau menikmati kuliner disana.
Saya memilih nasi bakar sebagai menu makan malam. Setelah kenyang, kami kembali
ke Asrama untuk istirahat dan bobo cantik.
Pagi harinya sekitar jam enam saya,
Mama, Wulan dan Kak As jalan kaki ke Pasar Tradisional Sanggau. Ah lupa nama
pasarnya apa. Uniknya pasar ini adalah rata-rata pedagangnya menjual
sayur-sayuran yang dibawa langsung dari gunung. Mereka membawa sayur-sayuran
tersebut dengan menggunakan seperti keranjang tapi bisa digendong juga terbuat
dari anyaman. Ah lagi dan lagi saya lupa namanya *tepok jidat*.
Sebelum ke pasar, sempat mampir ke masjid jami' Sanggau. I have twin lol XD |
Suasana pasar di Sanggau. Ini yang dipinggir-pingir jalan. |
Di pasar Mama dan Kak As berhasil
memborong sayur Tebu Telur sebagai oleh-oleh dari Sanggau untuk tetangga dan
keluarga di Pontianak. Awalnya bingung kok oleh-olehnya sayuran bukan kaos atau
gantungan kunci atau apalah yang biasa buat cinderamata. Setelah saya selidiki
ternyata sayuran tradisional ini sangat susah didapatkan di Pontianak. Bisa
dibilang sayuran langka. Sempat ragu juga dengan rasanya. Eh setelah dicoba,
ternyata maknyus pake nagih. Hehehehe XD.
Baca juga: Sayuran Khas Indonesia: Enaknya Tebu Telur
Baca juga: Sayuran Khas Indonesia: Enaknya Tebu Telur
Sekian perjalanan saya di Kota Sanggu. Sebenarnya masih penasaran dengan tempat-tempat wisata alam disana
seperti Riam Macam dan Keraton Sanggau. Tapi berhubung waktu yang
singkat, semoga next time saya bisa kembali melancong kemari. Oh ya diperjalanan pulang ke Pontianak, kami lewat jalan baru di Sanggau yang ada taman dan giant letter-nya. Ya meskipun enggak giant banget. Hehe, tapi lumayan buat foto-foto ngeksis. Hehehe XD.
eh ada bocah yang ikutan nimbrung foto XD |
"Kak Oka, Kak Oka. Foto disini cakep nih. Kayak di mesir-mesir gitu," kata Ayah semangat mulai siap fotoin. Saya nurut aja, sambil pasang pose. (Abaikan wajah yang menahan terik matahari.) |
Itu yang dijual si nenek singkok kah
BalasHapusBukan singkong mbak... lupa saya namanya apaan hehe
Hapuswaah serasa lagi di sanggau, kapan yaa bisa kesana :-)
BalasHapushihi neneknya malu-malu ...
Semoga bisa melancong ke sanggau mbak... :)
HapusSeruu nih liburannya, suasana pasarnya tipikal sekali ya. Masih bs sistem barter jg mungkin yaa
BalasHapusmasih bisa banget mbak XD
Hapusyang di pasar sanggau itu jualan apa?
BalasHapuspaling banyak jualan sayur Tebu Telur mbak... :)
Hapussewaktu baca, yang bikin unik pasarnya. Eh, ternyata komen di atas mewakili :D nggak jadi komen tentang pasar deh. Komen yang lain aja lah, saya juga kalimantan mba, kaltim tepatnya. Saya sendiri jarang traveling keliling kaltim, beberapa tempat yang saya inginkan aksesnya susah. Sedih ya.
BalasHapusDi pasar sanggau uniknya, sayur yg di jual rata-rata hasil kebun dari gunung mbak. Pas saya kemarin kesana, sayur Tebu Telur paling banyak dijual. Hehe
Hapussaya ke sanggau akses jalannya juga lumayan susah mbak. Hem. iya ya mbak. ketika kita ingin explore wisata di daerah sendiri tapi ternyata akses kesananya masih kurang mendukung.. sedih.
itu yang dijual apa mba? kaya tulang gitu
BalasHapusItu namaya rebung atau tunas bambu atau disebut juga bambu muda mbak.
HapusItu rebung namanya. Bambu yg masih muda
BalasHapusterima kasih mbak nindya sudah dibantu menjawab. :)
HapusRebung suka di masak sama mamaku mba, disantenin gitu...enak kok...:D
BalasHapusAaa.. mbak. Perut ku jadi kekuruyuk nih, gara-gara ngebayangin rebung disantenin. *ngiler*
HapusSeru banget acara jalan-jalanmu itu Oka,
BalasHapusTapi sayang yah waktu itu musim kemarau, coba datengnya pas musim hujan kayak sekarang hehe...
Suasana pasarnya juga asyik banget!
sayangnya sekarang saya enggak di kalimantan mbak. nah di pasarnya banyak sayur. Cocok buat emak-emak yg suka ngeborong sayuran dgn harga murah. hehe XD
Hapusoyeee, aku jadi tahu ada daerah menarik di kalimantan barat selain Singkawang. Aku ada rencana ke KalBar tapi masih ragu2 gitu, Obyek wisata apa saja yg bisa ditempuh pakai angkutan umum. Terus kira-kira sekali makan di warung atau kaki lima pinggir jalan gitu habisnya berapa rupiah y mbak? Denger2 harga di Kalimantan jauh lebih mahal dari di Jawa.
BalasHapusobjek wisata kalbar semakin jauh, semakin menarik. Seperti ketapang dan sanggau. Perjalanan bisa 7 jam atau lebih. tapi kalau mau yg jaraknya cukup dekat memang singkawang destinasi yg tepat. untuk angkutan umum seperti bus lumayan banyak di Kalbar. Jadi jangan khawatir. Urusan makan di warung atau kaki lima menurut saya harganya relatif, standar lah.
HapusCara menjajakan jualannya lucu, sedikit2,gak banyak gitu.. Hehehe...
BalasHapus