Great Wall | Photo: Evrinasp |
Day 3 - Trio Blogger Mendaki Impian di Great Wall - Baju kaos dua lapis, baju
rajut, jaket gunung The North Face biru, coat putih, rok jeans dua lapis, celana
tiga lapis dan kaos kaki lima lapis. Belum lagi topi, syal dan sarung tangan
rajut yang siap melawan dinginnya winter di China. Pakaian mbak Evrina dan mbak
Desi pun tidak kalah banyak lapisannya.
Hari ketiga (Selasa,
12/01/2016) di Beijing menjadi hari yang paling kami nantikan. Puncak dari
perjalanan di Negeri Tirai Bambu. Rona bahagia dan antusias seakan mengalahkan
dinginnya pagi. Cerah dan birunya langit Beijing seakan dapat membaca perasaan
kami. Seperti biasa menu sarapan saya adalah nasi goreng, kwe tiau, potongan
daging ayam dan roti panggang. Minumnya jus jeruk dan air putih.
Jade Museum
Jam delapan pagi,
kami diantar Ms. Xiu ke Jade Museum atau Musium Giok. Sepanjang perjalanan mata
saya lekat menyimpan semua kenangan di depan mata seperti pemandangan toko-toko
dengan papan nama bertuliskan Bahasa Mandarin, pengendara motor dan mobil. Lalu pohon-pohon kering di pingir jalan juga
orang-orang yang berjalan cepat sambil memasukan kedua tangannya ke saku jaket
tebal.
Sesampai di Jade
Museum, kami didampingi guide untuk dijelaskan proses pembuatan jade, tips
membedakan real and fake jade dan keliling melihat koleksi jade mulai dari
pajangan hingga aksesoris. Cara membedakan giok asli dan palsu adalah dengan
menyinari giok tersebut di depan cahaya. Giok asli akan terlihat pola pada
batunya. Sedangkan giok palsu tidak terdapat pola. Cara lainnya adalah dengan
memukul pelan karena giok asli akan menghasilkan suara nyaring jika dipukul.
Keliatan, kan polanya ??? | Photo: Langit_Namora (Mbak Desi) |
Aaaa, maybe someday
I’ll be back to China. So I can buy it for my mom. Cantik, unik dan antic. Itulah
yang mendarat di pikiran saya tentang Jade atau Giok. Kalau di China punya
Musium Giok, mungkin Indonesia bisa punya Musium Batu Akik. Why not?
At Jade Museum | Photo: Evrinasp |
Great Wall
Setelah dari Jade
Museum, kami langsung meluncur ke Great Wall. Debar haru dan bahagia rasanya
tidak dapat disembunyikan. Senyum semeringah selalu saja mengembang di wajah.
Pemandangan bukit dan pohon-pohon kering di musim dingin mengiringi perjalanan
menuju salah satu Keajaiban Dunia.
Setiba disana, kami
langsung di sambut udara dingin -8 derajat. Pengunjung yang datang pun cukup
banyak. Beberapa pengunjung bahkan juga dari Indonesia. Maka terjadilah reuni
kecil diantara kami yang hanya beberapa menit. Selain wisatawan asal Indonesia,
ada pula wisatawan asal Korea.
“Annyonghaseyo,” sapa saya sambil membungkukkan badan dan betapa bahagianya saat mereka membalas sapaan sambil membungkukkan badan. Senyum lebar dan tawa kecil kami menguap ke udara. Sayang, mereka diburu waktu sehingga tidak banyak percakapan yang terjadi. Nama pun sampai lupa saya tanyakan, karena saking excited-nya ketemu wisatawan asal negeri Impian. Korea Selatan.
Great Wall adalah
puncak dari segala Impian perjalanan kami di China selama 5D4N. Dinginnya cuaca
dan angin yang cukup kencang membuat kami harus berkali-kali menyeka hidung,
melilitkan syal dan mengencangkan jaket. Tapi semua itu tak menyurutkan
semangat kami untuk mengabadikan kebahagian lewat foto dan video.
Tag line mimpi ku, wehehe XD |
Sungguh besar kuasa
Allah yang telah memberikan kami kekuatan untuk melangkahkan kaki hingga ke
Tembok Cina. Dia yang menguatkan dan mengahangatkan, sehingga bisa bertahan
hampir satu jam di Great Wall dengan kondisi cuaca yang membekukan jari-jari
tangan dan membuat kaku wajah.
Golden Palace Restaurant
Sepulang dari Tembok
China, Cheria Halal Wisata membawa kami makan siang di Golden Palace
Restaurant. Menu makanan yang disajikan, Masya Allah sangat banyak dan enak.
Kalau di kosan, rasanya nggak mungkin bisa makan seenak itu.
Benar-benar memanjakan perut XD | Photo: Evrinasp |
Setelah makan siang, kami menjalankan ibadah shalat di Mushollah yang
disediakan khusus oleh restoran. Tempat wudhu dan ruangan shalatnya cukup luas.
Bahkan air wudhunya adalah air hangat. Perlengkapan shalat seperti sajadah dan
mukena juga banyak.
Ini ruangan mushollah-nya | Photo: Evriansp |
Ski Snow World,
Burning Cream Center dan photo stop di Olympic Stadiums menjadi destinasi
perjalanan kami selanjutnya. Tidak sampai setengah jam, kami sepakat menyudahi
photo stop di Olympic Stadiums karena pertama dingin dan alasan kedua agar lebih banyak waktu untuk beli oleh-oleh di dekat Olympic. Ya, tau lah ya kalau wanita
belanja itu butuh proses pertimbangan yang matang XD.
Foto atas: Photo stop Olympic Stadiums, Foto bawah-kiri: Ski Snow World, Foto bawah-kanan: Burning Cream Center | Photo: Evrinasp |
Kata Ms.Xiu harga barang-barang
disana termasuk sangat murah. Ketika ditanya nama tempatnya, ia bilang nggak ada namanya. Nah ada satu hal yang bikin kami kaget, yaitu semua karyawan disana bisa dan fasih banget bicara Bahasa Indonesia.
Untuk satu kaos seharga 20 yuan, gantungan seperti lonceng isi sepuluh harganya 10 yuan. Pajangan mulai dari 20 yuan hingga 35 yuan. Tempelan kulkas kalau nggak salah sekitar 5 yuan (lupa hehe). Promo seperti beli lima gratis satu atau beli sepuluh gratis satu juga diberikan.
Untuk satu kaos seharga 20 yuan, gantungan seperti lonceng isi sepuluh harganya 10 yuan. Pajangan mulai dari 20 yuan hingga 35 yuan. Tempelan kulkas kalau nggak salah sekitar 5 yuan (lupa hehe). Promo seperti beli lima gratis satu atau beli sepuluh gratis satu juga diberikan.
Sedikit penampakan barang-barang yang dijual di Olympic Sponsor Jewelry City | Photo: Evrinasp |
Wangasi Muslim Restaurant
Alhamdulillah
akhirnya perjalanan hari ketiga kami telah berakhir setelah makan malam di
Wangasi Muslim Restaurant yang memiliki desain arsitektur cantik. Seragam
pelayannya juga unik. Bahkan pelayan cowoknya pake peci putih. Menu makanannya
nggak jauh-jauh dari telur dadar, sayur dan ayam. Pemandangan di luar restoran juga indah, pohon-pohon berhiaskan lampu warna biru.
Foto atas: Bersama karyawan di Wangsi Muslim Restaurant. Foto bawah: Pemandangan di luar restoran. |
“Aku bersama Mimpi,
bagaikan bunga di Musim Semi. Bahagia.” – Bee Balqis
Baca juga:
Dearrr... nama restorantnya Wangasi :) yukk, bahagia apapun yg terjadi :)
BalasHapusHehe. Kurang huruf 'a'. thank you mbak des udh diingatkan.. iyap, kudu bahagia. :D
Hapushehehe.. sami2..
Hapuswaaah, doakan muthi bsa menginjakkan kaki kesana juga kk :D
BalasHapusAamiin. Someday you'll be there soon dek. Keep fighting :)
Hapusoka ditunggu tulisan setelahnya yaa antara cita dan cinta wkwk
BalasHapusHaha.. itu judulnya kontroversi bet ya.. XD
HapusKata kata terakhirnya kerenn kekeke
BalasHapusAlhamdulillah, kalau suka. Hehe :D
HapusWaa senengnya bisa jalan2 dengan label Blogger, pengen jugaaa.. keren ih mbak :)
BalasHapus