Pulau Kakaban & Pulau Sangalaki, Selife Bersama Ubur-Ubur Hingga Bertemu Tukik Lucu
Assalamualaikum.
Hello semuanya.
Setelah
terpesona dengan indahnya Pulau Maratua di Maratua Paradise Resort dan menguji
nyali dengan loncat dari tebing Goa Halo Tabung. Maka selanjutnya Bee dan teman
blogger lainnya menuju ke Pulau Kakaban dan Pulau Sangalaki.
Berenang Bersama Ubur-Ubur di Pulau Kakaban
Ditemani
gerimis kecil, kami melanjutkan perjalanan menuju Pulau Kakaban. Syukurlah
Speed boat Pak Hasan dilengkapi dengan penutup atas, jadi nggak kehujanan deh.
Semakin mendekati objek wisata, langit seolah menyambut kedatangan kami semua.
Gerimis-gerimis kecil perlahan hilang meskipun langit masih berselimut awan
gelap
FYI,
Pulau Kakaban merupakan salah satu tempat wisata yang sangat terkenal dan
banyak ditawarkan oleh Tour Travel Agent termasuk Cheria Halal Holiday. Bisa
dibilang berenang bersama ubur-ubur di Pulau Kakaban menjadi salah satu
kegiatan favorit traveller yang datang ke Derawan. Mungkin bisa dibilang, belum
berenang juga main kesini berarti belum sah menginjakkan kaki di Derawan.
Ubur-ubur
di danau Pulau Kakaban sangat unik karena tidak menyengat. Pulau yang mempunyai
luas 774,2 hektar ini merupakan satu-satunya pulau di Indonesia yang mempunyai
danau di tengahnya. Selain itu di dunia hanya terdapat dua danau ubur-ubur tak
menyengat, yaitu di Danau Ubur-Ubur Palau, Kepulauan Micronesia di kawasan
Tenggara Laut Pasifik dan di Pulau Kakaban, Indonesia. Masya Allah bet kan?!
Sesampai
di pantai Pulau Kakaban kami tak langsung menuju ke lokasi Danau Ubur-Ubur.
Melainkan kami mengisi tenaga dulu dengan makan siang bersama di sebuah rumah
menghadap laut.
Setelah
kampung tengah diisi, kami semua siap menyapa ubur-ubur. Hamparan danau luas
menyambut kedatangan kami. Setelah alat snorkeling terpasang oke, kamera juga
oke, maka langsung saja say hi to jellyfish. “Annyong~ (bahasa korea: hallo).”
Di depan pintu masuk Pulau Kakaban |
Menikmati Danau Kakaban dan say goodbye ke ubur-ubur lucu |
Pak Hasan selfie dengan ubur-ubur |
Wajah-wajah gosong yang bahagia habis selfie sama ubur-ubur |
Mendung :( |
Menu makan siang kami, kue appolonya udah habis dimakan duluan, hehe |
Jalan menuju Danau Kakaban |
Kawasan hutan sekitar Pulau Kakaban |
Danau Kakaban |
Penampakan ubur-ubur tak menyengat dari atas permukaan air |
Ubur-ubur di Danau Kakaban |
Jenis
ubur-ubur di Danau Kakaban ini ada empat, yaitu ubur-ubur bernama Aurelia
aurita, Mastigias papua, Tripedalia cystophora dan Cassiopea ornate. Jenis
Cassiopea ini adalah jenis ubur-ubur favorit Bee karena mereka lucu-lucu bikin
gemes. Gaya mereka berenang itu loh terbalik. Jadi tak heran, mereka juga
dijuluki Ubur-Ubur Terbalik.
Keindahan
danau dan biota lautnya yang memikat ditunjang dengan fasilitas di Pulau
Kakaban yang bagus dan tertara. Seperti adanya jembatan kayu panjang yang
terhubung langsung ke anjungan Danau. Terus adanya sejenis pendopo untuk
istirahat. Kawasan hutannya pun juga terjaga dan terawat dengan baik.
Jangan lakukan hal ini di danau Pulau Kakaban:
1.
Tidak melompat secara langsung saat akan berenang
2.
Tidak diperbolehkan menggunakan Fin (kaki katak) saat berenang
3.
Tidak menggunakan cream sun block saat berenang
4.
Tidak membuang sampah sembarangan
Menyapa tukik lucu di Pulau Sangalaki
Destinasi
lainnya yang tak kalah menarik adalah Pulau Sangalaki. Pulau kecil seluas
kurang lebih 15 hektar yang juga merupakan pulau terluar Indonesia seperti
halnya Pulau Maratua.
Tak
hanya menyuguhkan panorama pantai dan hamparan pasir putih bergelombang. Pulau Sangalaki
juga menjadi rumah para penyu lucu. Termasuk beberapa penyu terancam punah
seperti, penyu sisik dan penyu hijau. Itu sebabnya pulau ini dijadikan sebagai
tempat konservasi penyu.
Setelah
foto-foto riang di depan papan nama pulau, kami langsung masuk ke dalam pulau.
Disana terdapat bangunan rumah yang cukup besar, dan satu kolam berukuran cukup
besar disampingnya. Spontan saya langsung berlari kecil menghampiri kolam
tersebut dan benar saja persis seperti yang diduga. Tukik-tukik lucu sedang
asyik berenang disana.
Menurut
Bee siklus hidup penyu terbilang unik. Karena penyu adalah binatang yang tak
pernah lupa dengan asalnya. Sejauh
apapun penyu berenang, ia akan kembali lagi ke tempat dimana ia ditetaskan.
Siklus
hidup penyu singkatnya begini: Penyu dewasa > Penyu bertelur (penyu betina
ke berpindah ke daratan di tempat dia ditetaskan) > Telur menetas (setelah
menetas, anak penyu (tukik) akan bergerak munuju laut > Tukik menuju laut
untuk bertahan hidup dan menjadi penyu dewasa.
Pulau Sangalaki dari kejauhan |
Welcome ti Pulau Sangalaki |
Foto ala-ala duduk santai menghadap laut :D | Thank you irul for taking this pic |
Pasir pantainya yang halus dan bergelombang |
Mba Septi :) |
Kang Alee jauh bener ngambil fotonya. Emang beda ya photographer pro, totalitas :D *jempol |
lucu gak? udah bilang lucu aja *maksa hehe :D |
Tukik lucu sedang berenang |
Siklus hidup Penyu |
Bye, bye Pulau Sangalaki |
Sayangnya
tak semua tukik (anak penyu) yang menetas dan dilepaskan ke laut akan kembali
pulang saat dewasa nanti. Penyebabnya bisa karena dimangsa binatang pemangsa
penyu seperti kepiting, hiu, gurita, burung laut dan elang. Ternyata manusia
pun bisa menjadi ancaman para penyu.
Tak
hanya bertemu tukik atau penyu, di Pulau Sangalaki kamu juga bisa diving atau
menyelam di perairan sekitar. Aneka ragam biota laut ada disana, terutama Ikan
Pari Manta. Sayangnya karena keterbatasan waktu, kami tak bisa menyelam disana.
Tapi syukurnya kami masih bisa melihat Ikan Pari Manta yang sedang berenang
saat perjalanan pulang dari Pulau Sangalaki.
Do & Don’t saat bertemu atau melihat penyu:
Do
(harus dilakukan):
1.
Menjaga kebersihan pantai dengan membuang sampah pada tempatnya. Berbicara
sampah, Bee pernah menemukan sebuah video yang memperlihatkan seekor penyu yang
tersiksa karena ada sebuah logam panjang seperti kawat menyangkut di hidungnya,
hem L
2.
Mengajak teman dan keluarga untuk ikut menjaga juga melestarikan penyu. Ah ini
in sya Allah semua bisa. Di zaman serba canggih, sangat mudah. Gunakan saja
sosmed. Benar gak?! Jadi nggak ada
alasan untuk bungkam ya.
Don’t
(tidak boleh dilakukan):
1.
Dilarang mengkonsumsi daging ataupun telur penyu.
2.
Dilarang memperjual-belikan telur penyu.
3.
Dilarang menangkap penyu dan juga telur penyu.
Bagaimana
keseruan perjalanan Bee bersama teman-teman blogger lainnya. Mulai dari Wisata
Bahari di Derawan, Menikmati Indahnya Pulau Maratua, Berenang bersama ubur-ubur
tak menyengat hingga menyapa tukik lucu di Pulau Sangalaki. Tertarik kesini? Kapan-kapan
tak ada salahnya menjelajahi Pulau Derawan sebagai destinasi liburanmu selanjutnya.
Terima
kasih sudah baca blog post Pulau Kakaban & Pulau Sangalaki, Selife Bersama Ubur-Ubur Hingga Bertemu Tukik Lucu. Sampai jumpa di cerita Bee selanjutnya. Terus bersyukur dan terbar kebaikan. Salam.
wah asyik
BalasHapusberburu ubur-ubur...
Seru banget ya jalan2 ke sana. Beruntungnya... :)
BalasHapusaku tahunya ubur-ubur beracun :D ternyata aman ya mba
BalasHapuswiiih indah banget mbak, subhanAllah! suka iri deh sama yg sering jalan2 bgini. pengen juga wkwkw! itu lucu ya, uburnya ngga nyengat....
BalasHapusNah... kemarin ga sempat ke pulau ini dikarenakan kondisi cuaca tidak mendukung :-)
BalasHapusYang duduk dipantai surut itu keren...asyik banget ya baca kisah perjalanan yang bikin adem-adem mupeng begini hihihihi
BalasHapusMbak tanggung jawab mbaaaak. Aku makin pengen ke kakaban huaaah. berenang dan foto cantik ama ubur ubur ini.
BalasHapus*brb nabung buat tiket pesawat yang lumayaaaan.
Aduuuh, pasir putihnya menggiurkan banget siiihhh?!
BalasHapus