Manusia tidak akan sehat, tanpa alam yang sehat, dan begitu juga sebaliknya.
Assalamu'alaikum. Hallo semuanya! Ini adalah kutipan dari Bu
Kinari Webb, pendiri organisasi nirlaba Bernama ASRI, tempat Bee bekerja.
Kata-katanya sangat membekas dan nyambung ya dengan kita. Tak bisa dipungkiri
bahwa manusia sangat membutuhkan Bumi yang sehat untuk dapat hidup sehat. Namun
kita sering lupa untuk merawat ‘rumah’ kita ini, ygy? Contohnya saja apabila
ada kebakaran hutan atau meningkatnya polusi udara maka akibatnya manusia
berisiko terkena penyakit pernapasan.
Untuk mengurangi dampak dari krisis iklim maka diperlukan aksi
nyata dalam menjaga Bumi dengan menerapkan gaya hidup ramah lingkungan atau sustainable
living. Langkah yang paling mudah, seperti hemat energi, menggunakan
transportasi umum, mengurangi penggunaan plastik, dan melakukan daur ulang kertas
secara kreatif atau disebut juga paper upcycling.
Oh iya, ternyata apa yang kita pakai pun bisa mempengaruhi
lingkungan loh? Pakaian-pakaian yang diproduksi oleh industri fast fashion atau fesyen cepat memiliki
dampak buruk buat lingkungan dan sosial karena bahan
baku dan pewarna tekstil yang banyak digunakan memiliki zat kimia berbahaya
yang dapat mencemari air, menurunkan kualitas tanah, dan berbagai masalah
lingkungan lainnya.
Ciri-ciri produk yang diproduksi oleh industri fesyen cepat:
- Memproduksi pakaian dengan berbagai model dan selalu mengikuti tren fesyen terbaru yang silih berganti dalam waktu cepat dan jumlah yang banyak.
- Bahan baku yang digunakan tidak berkualitas (murah) sehingga tidak tahan lama.
- Produk fesyen diproduksi di negara-negara berkembang, dimana pekerja bekerja di lingkungan kerja tidak sehat, digaji jauh dari jumlah layak tanpa ada jaminan keselamatan kerja
Ada banyak cara yang bisa dilakukan agar pakaian yang kita pakai tidak berdampak buruk buat lingkungan, yaitu menerapkan sustainable fashion. Untuk lebih mudahnya, sustainable fashion memiliki prinsip yaitu meminimalkan dampak lingkungan mulai dari produksi, penggunaan, dan pembuangan produk, serta meningkatkan kesetaraan sosial dan keadilan ekonomi. Berikut tips sustainable fashion dalam kehidupan sehari-hari yang diberikan oleh Asia Pacific Rayon (APR), produsen rayon viskosa terbesar se-Asia, di kanal media sosialnya.
Tips Sustainable Fashion Versi Asia Pacific Rayon (APR) |
1. Mix And Match Pakaian
Kamu tidak perlu mengubah seluruh isi lemarimu dengan membeli pakaian-pakaian baru agar dapat melakukan mix and match. Mari kita buka dan cek lemari pakaian, adakah pakaian yang kamu beli satu tahun lalu atau lebih? Atau punya pakaian lungsuran dari orangtua atau temanmu? Jangan minder memakai pakaian lama karena kamu bisa ‘sulap’ menjadi outfit yang menarik dan modis dengan cara menyelaraskan warna pakaian dan aksesorismu. Manfaat dari melakukan mix and match ialah kita dapat mengurangi konsumsi pakaian baru, serta belajar lebih bijak dalam menghargai barang yang sudah dimiliki yang berdampak pada penghematan sumber daya alam dan pengurangan limbah tekstil.
2. Baca Label Material
Jujur saja Bee jarang banget baca label material. Saat belanja online Bee paling hanya baca deskripsi pakaian yang bertuliskan seperti ringan dipakai, tidak terawang, tebal, atau semacamnya. Jadi bisa dibilang Bee enggak tahu nama-nama bahan pakaian selain katun. Kamu juga gitu gak? Ternyata ada loh bahan pakaian yang perlu kita hindari, seperti poliester yang biasanya terbuat dari minyak bumi dan tidak dapat terurai secara alami. Selain itu, poliester merupakan kain berbahan plastik yang dapat melepaskan mikroplastik apabila dicuci sehingga dapat mencemari lingkungan.
3. Gunakan Material Pakaian Ramah Lingkungan
Setelah kita sudah lebih sadar untuk membaca label material, tahapan
selanjutnya adalah menggunakan material pakaian yang ramah lingkungan. Setelah
Bee baca-baca di Internet, rupanya ada banyak bahan pakaian yang ramah
lingkungan, seperti linen, hemp, tencel, katun organik, wol, serat bambu, serat
kedelai, kapas organik, dan kain daur ulang. Pilihan material lainnya adalah rayon viskosa yang terbuat dari
100% selulosa kayu yang merupakan jenis bahan yang mudah terurai secara alami
di tanah. Dari kayu jadi kain? Tak bahaya kah? Nah simak dan baca cerita
Bee selanjutnya sampai selesai ya.
Perusahaan yang memproduksi serat rayon viskosa di Indonesia
salah satunya adalah Asia Pacific Rayon (APR) yang merupakan satu di antara grup
bisnis Royal Golden Eagle (RGE) yang didirikan oleh Sukanto Tanoto pada tahun
1973. Ada juga grup bisnis RGE lainnya bernama Sateri sebagai produsen rayon
viskosa yang berlokasi di Shanghai, sedangkan APR beroperasi di Pangkalan
Kerinci, Riau, Indonesia. Melalui websitenya, APR memastikan bahwa rayon viskosa dikelola secara berkelanjutan
dibuktikan dengan diperolehnya sertifikasi PEFC (Programme for the Endorsement
of Forest Certification) dan sertifikat internasional setara lainnya. Lalu
sumber seratnya berasal dari hutan tanaman industri terbarukan yang dijalankan
oleh Asia Pacific Resources International Limited (APRIL). Jenis-jenis pohon yang
ditanam terdiri dari Akasia dan Eukaliptus yang dapat dipanen secara legal
dalam waktu lima tahun. Selain itu, APR juga mengadopsi prinsip tidak adanya
deforestasi dan tidak adanya pengmbangan baru di lahan gambut dalam mengelola
hutan tanaman industri APR yang berkelanjutan.
Tampilan sustainabilty dashbord APR di website resminya |
Sebagai konsumen kita dapat melacak asal muasal bahan baku di
situs resmi APR bernama “Follow Our Fiber”, kemudian kita memiliki kemudahan memantau
laporan keberlanjutan atau sustainability APR yang ditampilkan secara
transparansi, seperti data penggunaan air bersih, penurunan gas emisi,
penggunaan energi, hingga pemulihan karbon disulfide.
APR tak
hanya berfokus pada lingkungan, namun juga berusaha memberikan dampak pada
masyarakat dengan cara berfokus pada pengembangan dan pemberdayaan masyarakat,
kesehatan, dan pendidikan. Informasi lebih lengkapnya, kita dapat
mengakses laporan sustainability atau keberlanjutan APR yang berisikan dampak
ekonomi, lingkungan, dan sosialnya di website mereka.
Sudah ada banyak brand fesyen lokal Indonesia yang berkolaborasi
dengan APR, seperti BT Batik Trusmi, Kala Studio, Imaji Studio, Inen Signature,
Frederika, everyday, mydailyhijab, Geulis, Salt n Pepper, Hurrem by Fia dan
Mukena Arrumaisha. Untuk informasi terkini mengenai produk fesyen dan
kolaborasi APR bisa kita peroleh di Instagram APR @asiapacificrayon.
Keunggulan rayon viskosa sendiri sudah tidak diragukan lagi.
Selain mudah terurai secara alami karena 100% terbuat dari serat kayu, kain rayon
viskosa lembut dan mudah menyerap keringat seperti katun serta sehalus sutra, sehingga
saat dikenakan terasa nyaman. Kemudian kain rayon viskosa mudah untuk diwarnai,
ditenun atau dirajut untuk dijadikan pakaian dalam, pakaian bayi, rok, kemeja
dan gaun yang terasa lembut di kulit. Bahkan untuk seprai, handuk, taplak meja,
serbet, hingga gorden juga sangat cocok menggunakan kain rayon viskosa.
Keunggulan rayon viskosa |
Menurutmu apa lagi nih aksi lainnya dalam menerapkan sustainable living dalam berbusana? Semoga kita semua bisa lebih bijak dan bertanggung jawab dalam memilih busana yang ramah lingkungan, sehingga Bumi, ‘rumah’ kita, dapat terus lestari. Sampai jumpa di tulisan Bee selanjutnya. Terus bersyukur, dan tebar kebaikan. Salam!
Komentar
Posting Komentar